Batam (HK) – Guskamla Koarmada l dan Kantor lmigrasi Kelas l Khusus TPI Batam melakukan patroli gabungan di perairan selat Singapura Batu Ampar Kota Batam.
Patroli gabungan itu dengan menggunakan KRI Beladau-643. Obyek dari patroli itu adalah melakukan pemeriksaan terhadap WNA masuk Indonesia yang tidak memiliki KITAS dan KITAP atau TMS (tidak memenuhi syarat).
Komandan Guskamla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Yayan Sofyan mengatakan, Batam adalah daerah khusus, karena lautnya berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia.
“Dan disini terdapat beberapa pelabuhan yang sering digunakan untuk pelintasan orang, baik itu WNA maupun WNI,” ucap Yayan Sofyan didampingi oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Ismoyo, Kamis (7/1/2021) di Pelabuhan Batu Ampar.
Disampaikan Yayan Sofyan, berdasarkan data jumlah kedatangan WNI ke Kota Batam selama tahun 2020 sebanyak 763.020 orang. Data pelintasan keberangkatan dari sejumlah pelabuhan yang ada di Kota Batam sebanyak 732.494 orang.
“Jadi pelabuhan yang ada di Kota Batam sangat sibuk terkait kedatangan dan keberangkatan orang ke sejumlah negara, terutama adalah Singapura dan Malaysia,” ujar Yayan Sofyan.
Lanjutnya, Patroli Gabungan itu juga dalam rangka mencegah masuknya orang asing untuk sementara waktu ke Indonesia, yakni guna untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Semenatara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Ismoyo mengatakan, patoroli gabungan itu dalam rangka memantau dan pengawasan orang asing masuk Indonesia melalui Batam.
Pemantaun itu selain di laut, juga lakukan diudara, yakni melihat bagaimana suatu tujuan untuk melakukan pemantauan untuk dukungan kebijakan pemerintah mengenai penutupan sementara orang asing masuk Indonesia hingga 14 Januari 2021.
“Yakni untuk mencegah penyebaran Covid-19. Jadi ini sebuah sinergitas dalam pemantauan orang asing, patroli ini juga sudah dilakukan sejak 2020 dan kita mulai lagi pada tahun 2021 ini, yakni pengamanan kebijakan pemerintah,” imbuhnya. (dam)
