Karimun

Gempa Pertama pada 2021 Terjadi di Sumba – Kepri Terdepan


Gempa yang mengguncang Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (1/1/21) pagi, merupakan gempa pertama di 2021 dengan kekuatan magnitudo 5,0. Demikian dikatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut, episenter gempa terletak pada koordinat 9,27 lintang selatan (LS) dan 119,03 bujur timur (BT), tepatnya di laut pada jarak 21 km arah barat laut Kota Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT dengan kedalaman hiposenter 83 km.

“Guncangan gempa yang dirasakan sangat kuat di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya dalam skala intensitas IV MMI (Modified Mercalli Intensity) menyebabkan warga lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” kata Daryono seperti dikutip Antara, Jumat (1/1).

Daryono mengatakan di Waingapu dan Waikabubak (NTT) dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) gempa dirasakan dalam skala intensitas III MMI, dan di Labuan Bajo guncangan dalam intensitas II MMI.

“Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa itu tidak berpotensi tsunami,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menyatakan, Gempa yang terjadi di Sumba itu merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan pada bagian slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Kepulauan Sunda Kecil (NTB-NTT).

Hasil analisis mekanisme sumber, lanjut dia, menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan kombinasi mendatar dan naik (oblique thrust fault).

“Hingga pukul 07.00 WIB pagi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan,” ujar dia.

Namun demikian, ia tetap meminta masyarakat untuk waspada karena akhir-akhir ini aktivitas gempa signifikan dan dirasakan di Sumba sering terjadi.

Berdasarkan, catatan BMKG menunjukkan gempa di Sumba Timur pada 1 Oktober 2018 dengan magnitudo 6,0 merusak banyak rumah dan beberapa orang luka.

“Selanjutnya gempa di Sumba Timur pada 2 Oktober 2018 kembali terjadi dengan magnitudo 6,3 yang juga merusak banyak rumah,” ujar dia.*

(sumber: cnnindonesia.com)



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

Ke Atas