Batam (HK) – “Saya tak tahu mau cari kerja kemana lagi. Banyak perusahaan tutup dan tertutup saat buat buka lowongan kerja.”
Itulah yang terucap oleh Masni, salah seorang perempuan pencari kerja setelah duduk menunggu lowongan kerja di Multi Purpose Hall (MPH) Batamindo, Muka kuning, Jumat (29/1/21) pagi.
Dia mengaku sejauh ini belum mendapatkan pekerjaan, meski sudah mencoba melamar di beberapa perusahan di Batamindo. Dia juga mengaku sudah hampir 7 bulan nganggur.
“Belum diterima-terima. Makin susah cari kerja di Batam, apalagi lagi corona. Ditambah lagi, kata orang-orang, sekarang masuk kerja di Batam harus punya orang dalam, itupun kontrak kerja selama 6 bulan,” ceritanya sambil duduk-duduk di MPH Batamindo.
Saat pandemi ini, para pekerja merasakan sulit mendapatkan pekerjaan khususnya di kawasan perusahaan Batamindo. Apalagi banyak perusahan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pendemi saat ini.
Hal yang sama juga yang dirasakan Nur Fahliani, wanita asal Jawa Tengah yang telah merantau ke Batam selama kurang 4 tahun silam.
“Banyak perusahan yang melakukan pengurangan pekerja akibat pandemi. Apalagi sudah tak ada lagi dibuat papan lowongan kerja di MPH Batamindo ini. Makanya saya sudah dua minggu belakangan ini keliling Batam untuk mencari pekerjaan dan ternyata sulit sekali,” kata wanita yang mengaku baru di-PHK.
Pandemi telah membuat lapangan kerja makin menurun akibat banyak perusahaan yang tutup atau pindah dari Batam.
Dari pantauan di lapangan, Gedung MPH Batamindo, Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam terlihat sepi oleh pencari kerja.
Pemandangan ini tidak biasanya dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya Gedung MPH ini kerap dibanjiri kalangan pencari dari berbagai daerah untuk mencari lowongan kerja. (ded)
