Batam (HK) – Sejumlah pengguna jalan yang melintas di Jalan S Parman, Tanjung Piayu, Sei Beduk, Batam terpaksa mendorong motornya karena mogok usai memaksakan diri menerjang banjir yang meluap ke jalan raya pada, Selasa (1/9/2020).
Diketahui, Banjir tersebut dipicu dari parit sungai yang tak mampu lagi menampung aliran air deras akibat tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah tersebut.
Seorang pedagang buah di Simpang Mangsang, mengatakan ruas jalan tersebut sudah menjadi langganan banjir setiap musim penghujan.
“Setiap hujan, jalan ini kerap digenangi air. Namun, kali ini lebih parah lagi dari sebelumnya. Kasihan para pengendara motor disini sering mogok khususnya yang dikendarai ibu-ibu,” katanya.
Ditempat yang sama, Nursiti sebelumnya mengira kedalaman air diruas jalan yang banjir masih bisa dilewati. Sehingga ia memaksakan diri menerobos jalan yang digenangi air tersebut.
Namun justru karena memaksakan diri itu, motornya mogok di tengah banjir. Akibatnya ia terpaksa bersama anaknya yang masih remaja mendorong motornya.
Menurutnya, kejadian ini akibat meluapnya air dari parit yang tidak jauh dari ruas jalan tersebut.
Mungkin parit ini sudah dangkal dan tersumbat. Maka Parit ini perlu dilakukan normalisasi kembali, “saya berharap kepada pemerintah Kota Batam segera mengambil langkah cepat agar,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam, Wan Taufik mengaku bahwa pihaknya rutin melakukan normalisasi di Parit Tanjung Piayu.
“Kalau parit utama yang dijalur tersebut rutin dilakukan normalisasi. Namun kita akan tinjau kembali,” pungkasnya. (bob)
