Batam (HK) – Sepekan terakhir, harga cabai merah mengalami kenaikan mencapai sebesar Rp 15 ribu per kilo. Yang sebelumnya masih seharga Rp 35 ribu perkilo. Kini sudah mencapai Rp 50 ribu perkilonya.
Tentu hal ini akan sedikit berpengaruh terdahap mereka yang memiliki Usaha Kecil Menengah(UKM) khususnya pemilik warung makan dan kelontong.
“Memang sambal saya kurangi, tapi harga masih tetap, sebab kalau dinaikkan pasti pembeli komplain,” kata Sukatmi, pemilik warung nasi disamping Polsek Batuaji, Selasa (13/10/20) siang.
Sukatmi mengungkapkan, sudah sepekan ini harga cabai merah mengalami kenaikan harga. Selain dari pasar, Sukatmi juga sering beli cabai dari petani yang ada di kawasan Marina, tapi harganya tetap naik.
“Kata mereka (petani, red), cabai belum memasuki masa panen. Disamping itu, cabai merah juga banyak yang rusak karena faktor cuaca,” singkatnya.
Sementara di pasar Fanindo Batuaji, stok cabai memang mulai menipis. Hal ini karena cabai merah dari para toke mengalami pengurangan, spontan harganya naik.
“Harga cabai merah saat ini Rp 50 ribu per kilogram, sebelumnya yang masih bertengger di angka Rp 35 ribu per kilo,” ucap Bambang, pedagang sembako di pasar Fanindo, Batuaji.
Menurut Bambang, kenaikan kebutuhan dapur ini hanya terjadi pada cabai merah saja. Sementara cabai rawit dan tomat masih normal dikisaran Rp 35 ribu untuk cabai rawit, dan Rp 15 ribu untuk tomat.
“Kita juga tidak tahu apakah besok harga cabai rawit ini akan mengalami kenaikan, sebab biasanya kalau cabai merah naik, pasti cabai rawit akan menyusul naik,” ucapnya.
Sementara itu, lanjut Bambang, harga sayuran masih stabil bahkan ada yang turun harga. Seperti sayur kangkung, sekarang Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu per kilo, namun minggu lalu sempat naik hingga Rp 15 ribu per kilonya.
“Itulah kalau sembako pak, harganya tidak normal, kadang naik turun. Bahkan faktor cuaca akan mempengaruhi harga,” tutupnya. (ded)
