KARIMUN (HK)-Relawan penjaga laut (Rapala) nusantara Badan Keamanan Laut (Bakamla) Karimun usai dikukuhkan di Gedung Nasional Tanjungbalai Karimun oleh Direktur Kerjasama Bakamla RI, Laksma TNI Retiono Kunto, Rabu, 3 Maret 2021 lalu langsung melaksanakan tugasnya.
Stasiun Pemantau Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Tanjungbalai Karimun, Mayor Bakamla Selamat Handhi Rahadiyono mengatakan, Rapala Karimun jumlahnya 30 orang yang merupakan nelayan dari Kecamatan Meral, Karimun dan Tebing.
Handhi menyebut, Rapala bertugas membantu Bakamla dalam melaksanakan pengawasan terhadap keamanan, keselamatan dan perlindungan lingkungan di wilayah perairan Karimun.
Selain itu, Rapala juga berfungsi membantu secara terbatas terhadap pelaksanaan operasi dan membantu mengumpulkan, identifikasi serta melaporkan data informasi keamanan dan keselamatan laut.
“Mereka juga membantu pengembangan SDM laut serta membantu menjaga pelestarian lingkungan pemanfaatan dan pengembangan sumber daya kelautan,” ujar Handhi.
Handhi menyebut, sebenarnya Rapala berasal dari kelompok profesi, komunitas dan penggiat sosial lingkungan. Namun, untuk tahap awal ini yang baru direkrut dari kalangan nelayan. Sebab, nelayan setiap hari memang melakukan aktivitas di laut. Sehingga, ketika mereka bekerja juga bisa melaksanakan tugasnya sebagai relawan.
“Nelayan ini aktivitasnya setiap hari kan melaut. Jadi saat mereka bekerja juga bisa sekalian melaksanakan fungsinya sebagai relawan. Ketika ada informasi ataupun kejadian yang dinilai mengganggu keamanan ataupun keselamatan di laut bisa langsung melaporkan kepada kami,” jelas Handhi.
Dikatakan, Rapala saat ini baru ada di Pulau Karimun Besar, namun ke depan semua pulau di Karimun seperti Kundur, Buru, Moro dan Durai juga akan dilakukan perekrutan relawan penjaga laut nusantara ini.
Handhi berharap, dengan terbentuknya Rapala di Karimun, maka akan membantu tugas-tugas stakeholder di laut dalam menjaga keamanan di wilayah perairan Karimun. (ham)
