Batam

Rawan Penyelundupan, PSDKP Lakukan Koordinasi Pengawasan Produk Perikanan Ilegal di Batam – Kepri Terdepan


Batam (HK) – Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) lakukan koordinasi pengawasan produk perikanan ilegal dari atau ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia – Singapura di Kota Batam.

Koordinasi itu dibuka oleh langsung Plt. Direktur Jenderal PSDKP, Antam Novambar, Senin (15/2/2021) di Aston Batam Hotel & Residence yang dihadiri oleh jajaran instansi terkait pengawasan wilayah perbatasan lintas negara.

Diantaranya Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, TNI AL dan Polri.

Kegiatan tersebut membahas penguatan koordinasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan guna meminimalisir praktek penyelundupan di kawasan perbatasan Indonesia – Singapura yang rawan terjadi, khususnya di Provinsi Kepri.

Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan perikanan, Antam Novambar mengatakan, kegiatan koordinasi itu dibentuk untuk memperlancar komunikasi.

“Serta tukar menukar data, informasi dan hal-hal lain yang diperlukan agar pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan efisien,” ucap Antam.

Disampaikan Antam, pada tahun lalu beberapa kasus penyelundupan telah berhasil digagalkan oleh KKP dan Polri, yakni terkait benih-bening lobster.

Diantaranya adalah penyelundupan 27 boks benih lobster di Jambi, 28.200 ekor benih di Palembang, serta 42.500 ekor benih di Batu Ampar Kota Batam.

Tak hanya itu, komoditas perikanan penting lain seperti penyelundupan ikan dori juga berhasil digagalkan sebanyak 54,9 ton yang masuk dari Singapura.

“Meski demikian katanya, kerjasama dan koordinasi lintas instansi masih perlu ditingkatkan guna pengawasan yang lebih ketat pada tahun 2021 ini,” ujar Antam.

Dikesempatan yang sama, Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan, Drama Panca Putra mengatakan, posisi strategis Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia membuat wilayah ini rawan penyelundupan.

“Yakni penyelundupan komoditas perikanan dari dan ke Indonesia-Singapura. Sehingga diperlukan koordinasi khusus dalam merancang strategi zero percent penyelundupan,” ungkapnya. (dam)



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

Ke Atas