Tanjung Pinang

Penertiban Badut di Tanjungpinang, Wako Ingin Mereka Tetap Mencari Nafkah, tapi Jangan di Jalanan – Kepri Terdepan


Tanjungpinang (HK) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tanjungpinang melakukan penertiban badut-badut yang beraktifitas di sejumlah traffic light di ibukota Provinsi Kepri itu.

Terkait hal itu, Walikota Tanjungpinang mengatakan, penertiban itu didasari pertimbangan aspek keselamatan bagi badut itu sendiri.

“Memang pro dan kontra, cuma kami ingin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di persimpangan jalan itu,” jelasnya.

Pemerintah sendiri kata Rahma, tidak melarang badut-badut itu mencari nafkah. Namun, alangkah baik jika dilakukan di tempat-tempat keramaian yang lebih aman dan layak.

“Kalau di persimpangan jalan seperti itu berbahaya. Kita juga tidak tahu, ada yang merasa terganggu atau tidak. Karena itu dilakukan penertiban,” jelas Rahma seraya menambahkan tidak hanya badut, pengamen jalanan juga ikut ditertibkan.

Dalan kondisi pandemi ini, lanjut Rahma, pihaknya sangat memahami kondisi sulit sekarang.

“Saya paham kondisi saat ini sedang sulit, tapi bukan disitu tempatnya. Kita lihat dari sudut pandang keselamatan dan kesehatan, jika terjadi apa-apa, siapa yang bertanggung jawab. Kami berharap hal ini dapat dipahami,” tuturnya lagi.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Tanjungpinang, Dr. H. Ahmad Yani, M.M, M.Kes menambahkan, penertiban badut itu juga sesuai Perda yang mengatur tentang ketertiban umum. Pihaknya tidak melarang mereka berusaha asalkan di tempat yang benar.

Yani mengatakan, penertiban badut itu tidak hanya di Tanjungpinang, tapi juga dilakukan di kota lain di Indonesia seperti Batam, Bandung, Banjarmasin, dan lainnya.

“Kemarin itu, dari 9 orang badut yang ditertibkan, hanya 1 orang saja yang berasal dari Tanjungpinang, sisanya dari luar. secara nurani kita juga prihatin, akan tetapi kami menjalankan tugas untuk melaksanakan aduan masyarakat yang meminta untuk ditertibkan karena ada sebagian yang berpikir posisi mereka membahayakan untuk mereka sendri,” ungkap Yani.

“Saya berharap hal ini dapat dipahami oleh seluruh masyarakat Tanjungpinang,” pungkas Yani. (r/zuk)



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

Ke Atas