Karimun

Harga Cabai Merah di Karimun Semakin “Pedas” – Kepri Terdepan


KARIMUN (HK)-Sejak seminggu terakhir, harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional dan semi modern di Karimun melambung tinggi. Pada hari ini, harga sayuran berwarna merah itu menembus angka di kisaran 80-85 ribu per kilogram.

“Cabai merah kami jual dengan harga Rp80 ribu per kilogram,” ujar Ujang, pedagang sayuran di Pasar Puan Maimun, Tanjungbalai Karimun, Ahad (27/12/2020).

Kata Ujang, cabai yang masuk ke Karimun rata-rata berasal dari Sumbar dan Sumut. Namun, sudah lebih dari seminggu belakangan ini pasokan cabai dari dua daerah tersebut terbatas.

Ujang menyebut, informasi yang diterima dari petani Sumbar, ternyata penyebab menipisnya kiriman cabai dari daerah tersebut, karena terjadinya gagal panen, akibat hujan lebat dan banjir yang melanda sejumlah wilayah disana.

Dirinya terpaksa menaikan harga cabai, karna harga cabai yang dibeli dari distributor juga tinggi.

“Bukan kami yang menaikan harga cabai ini, namun cabai yang kami beli juga dengan harga tinggi,” sebutnya.

Penelusuran media ini di Pasar Puan Maimun, harga cabai yang dijual di tingkat pedagang bervariasi. Jika cabai dengan kualitas bagus, maka pedagang menjual dengan harga Rp85 ribu per kilogram. Jika cabai dalam kondisi sedang dijual Rp83 ribu, sementara cabai yang agak mulai mengering dijual Rp80 ribu per kilogram.

Seminggu yang lalu, harga cabai dijual dengan kisaran Rp70-75 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Karimun, Muhammad Yosli membenarkan harga cabai melambung sejak jelang Natal dan tahun baru 2021.

“Memang terjadi kenaikan harga cabai di tingkat pedagang. Ada yang menjual dengan harga Rp80 ribu per kilogram,” kata Yosli.

Kata Yosli, kenaikan harga cabai di tingkat pedagang sangat sulit dibendung. Meskipun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pangan dan Pertanian Karimun untuk memasok cabai hasil panen petani lokal, namun jumlahnya tidak mencukupi.

“Kita sudah coba mengatasi dengan Dinas Pangan dan Pertanian untuk memasok cabai dari petani lokal, tetapi karena permintaan tetap tinggi dan pasokan tak mencukupi, harga tetap saja melambung,” katanya. (ham)



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

Ke Atas