Batam (HK) – Puluhan pekerja PT Gausar Tiga Putra (GTP) subcon PT Usda galangan kapal, di Sagulung mendatangi Polsek Sagulung , Rabu (16/12/20) pagi tadi meminta mencarikan solusi terkait penggajian mereka yang sudah 3 bulan tak dibayarkan oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja.
Di Polsek Sagulung, Rudi, seorang pekerja lepas PT. GTP mengatakan, awalnya PT Usda memutus hubungan kerja dengan PT. GTP. Imbasnya, 3 bulan gaji pekerja itu tidak dibayar, bahkan PT GTP sudah tidak tahu di mana keberadaannya. Sementara diketahui bahwa PT GTP tersebut berkantor di Jakarta.
“Sedangakan yang di sini hanya perwakilan saja, makanya bingung kita mau melapor kemana. Karena direkturnya sudah kabur duluan entah kemana,” ucap Rudi.
Rudi pun merincikan, jika ditotal gaji pekerja yang belum dibayar ada sekira ratusan juta. Sementara uang PT. GTP yang tertinggal di PT Usda hanya Rp 304 juta saja.
“Sesuai prosedur pembayaran gaji, PT Usda akan mentranfer uang ke PT. GTP, baru uang itu akan disetor lagi ke pekerjanya. Tapi, semua pekerja menolak agar PT Usda tidak mentransfer uang Rp 304 juta tersebut ke PT. GTP. Pasalnya sampai saat ini para pekerja tak mengetahui dimana keberadan PT. GTP,” jelasnya.
“Jika uang tersebut di transfer ke PT. GTP, kami tak yakin bahwa uang itu akan disetor lagi ke karyawan, sebab gaji kami juga belum dibayarkan sampai saat ini.”
Selain mendatangi Polsek Sagulung, para pekerja itu juga sudah menyampaikan keluhannya ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnasker) kota Batam, namun solusinya belum juga ditemukan.
“Terkait hal ini, kami masih melakukan mediasi seperti apa nanti kelanjutannya,” kata Kapolsek Sagulung, AKP Yusuf Yusriadi dengan singkat. (ded)
