Batam

BBM Langka, Ketua Komisi II DPRD Batam Minta Disperindag Bangun Dari Tidurnya – Kepri Terdepan


BATAM (HK) – Ketua Komisi II DPRD Kota Batam, Edward Brando angkat bicara terakit terjadinya kelangkaan BBM jenis Premium dan Pertalite di Kota Batam sejak beberapa hari belakangan ini.

Sebab, akibat kelangkaan Premium dan Pertalite itu membuat masyarakat resah dan terjadi antrian panjang kendaraan hampir diseluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Batam.

“Antrian yang mengular panjang mencapai hingga ke jalan raya itu mengakibatkan terganggunya kelancaran lalulintas di jalan raya,” kata Edward Brando, Rabu (4/11/2020) di kantornya.

Disampaikan Edwar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam dalam hal ini harus bangun dari tidurnnya dan mengambil langkah-langkah.

“Saya minta Disperindag bangun dari tidurnya. Mereka punya kewenangan akan itu. Disperindag harus awasi pendistribusian BBM oleh Pertamina itu, kenapa bisa terjadi antrian panjang diseluruh SPBU di Batam, ada apa ini,” ucap Edward Brando.

Menurut Edward Brando, pihak Pertamina mengatakan bahwasannya ketersediaan BBM untuk wilayah Kota Batam cukup hingga akhir tahun.

Yang artinya, di dalam kuota setahun tersebut dibagi selama dua belas bulan. Suplai BBM akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Batam.

“Apa yang dikatakan oleh Pertamina itu sekarang tidak sesuai dilapangan. Hari ini kita lihat bersama-sama kelangkaan itu memang benar-benar terjadi. Jangan nanti Pertamina bilang itu adalah hoaks,” Tegas Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Lanjutnya, saat ini Pertamina memang menjadi sorotan di masyarakat dan pihaknya. Sebelumnya terjadi kelangkaan Elpiji 3 kg di masyarakat dan pihak Pertamina membantahnya dan mengatakan bahwasannya suplai Elpiji bersubsidi itu ke masyarakat normal-normal saja.

Kota Batam ini merupakan daerah industri dan mayoritas penduduknya Batam adalah pekerja. Jika para pekerja tersebut tidak bisa berangkat bekerja disebabkan sedang mengantri untuk mendapatkan BBM di SPBU, otomatis akan mengganggu kinerjanya di perusahaan tempat dia bekerja.

“Batam ini vital karena daerah industri. BBM itu sangat dibutuhkan masyarakat. Kalau seperti ini terus, sama saja menjadi teroris ekonomi,” tegasnya.

Ditambahkannya, kalau semua orang datang terlambat bekerja dan produksi perusahaan terganggu bisa menyebabkan perusahaan-perusahaan akan melockdown perusahaannya.
Akhirnya hal itu akan menjadi alasan mereka untuk meninggalkan investasinya di Batam.

“Kita di Komisi II DPRD Kota Batam dalam waktu dekat akan segera memanggil pihak terkait, dalam hal ini Disperindag Kota Batam dan Pertamina untuk melakukan RDP guna mengetahui penyebab kelangkaan Premium dan Pertalite sekarang ini,” pungkasnya. (dam)



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

Ke Atas