Tanjung Pinang

Tips Aman Isolasi Mandiri Keluarga Pasien Covid-19 – Kepri Terdepan


Tanjungpinang (HK) – Penyebaran covid-19 di Provinsi Kepri mengalami peningkatan. Karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mengantisipasi penyebaran virus covid-19 di Kepri.

Salah satunya dengan terus memperhatikan aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah serta disiplin dalam menjalankan isolasi mandiri di rumah jika ada anggota keluarga yang terkonfirmasi Covid-19.

Hal itu disampaikan Ketua Komite PPI RSUD Raja Ahmad Thabib Surveior KARS, dr. Dyah Marianingrum, Sp.PA, di Tanjungpinang, Minggu (30/8/2020).

Menurut dr.Dyah, pandemi Covid-19 yang utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang lain yang berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5-10 μm.

“Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata). Penularan juga dapat terjadi melalui benda dan permukaan yang terkontaminasi droplet di sekitar orang yang terinfeksi,” ungkap dr.Dyah.

Oleh karena itu, lanjut dr Dyah penularan virus covid-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan atau benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi (misalnya, stetoskop atau termometer).

“Apalagi beberapa pasien yang terkonfirmasi Covid-19 tak semua dirawat di Rumah Sakit,
pasien dengan gejala ringan dan tanpa kondisi penyerta dilakukan perawatan dirumah atau dikenal dengan istilah Isolasi Mandiri,” jelas Dr Dyah.

Tak hanya bagi pasien yang terkonfirmasi, namun juga untuk yang pernah kontak dekat dengan pasien yang sudah dinyatakan positif, juga harus menjalani karantina mandiri di rumah.

“Agar isolasi mandiri dirumah berjalan dengan aman, harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Berikut adalah tips aman melakukan isolasi mandiri di rumah jika ada anggota keluarga yang tertular covid-19,” tegas Dr.Dyah.

Pertama, tempatkan pasien di dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik (memiliki pintu dan jendela terbuka).

“Batasi pergerakan pasien dan minimalkan berbagi ruangan yang sama dengan pasien. Jika ada ruangan yang digunakan bersama (seperti dapur, kamar mandi) pastikan memiliki ventilasi yang baik,” ujar Dyah.

Selanjutnya, anggota keluarga lain tidur di kamar berbeda dan jika tidak memungkinkan, maka jaga jarak minimal satu meter dari pasien dan tidur di kasur yang berbeda dengan pasien.

“Batasi jumlah yang merawat idealnya satu orang dan pastikan orang tersebut dalam keadaan sehat serta segera bersihkan tangan dengan sabun air atau pembersih yang berbahan dasar alkohol ketika setelah kontak dengan pasien atau lingkungan sebelum dan selama dan setelah menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet,” ungkap dr.Dyah.

Selanjutnya, pasien dan orang yang memberikan perawatan menggunakan masker bedah ketika berada di ruangan yang sama jangan menyentuh msker selama digunakan dan membuang setelah digunakan kemudian segera cuci tangan.

“Gunakan sarung tangan dan masker bedah jika harus memberikan perawatan mulut atau saluran nafas dan ketika kontak dengan darah, tinja, air kencing atau cairan tubuh lainnya seperti ludah, dahak, muntah dan lain-lain kemudian segera cuci tangan,” jelas.

Serta, pisahkan alat makan untuk pasien (cuci dengan sabun dan air hangat setelah dipakai agar dapat digunakan kembali). DanBersihkan permukaan yang sering disentuh pasien termasuk toilet dan kamar mandi secara teratur menggunakan sabun atau detergen rumah tangga kemudian larutkan NaOCl 0,5% (setara dengan 1 bagian larutan pemutih dan 9 bagian air).

“Gunakan handuk, dan seprai khusus untuk pasien dan cuci menggunakan sabun cuci rumah tangga dan air atau menggunakan mesin cuci dengan suhu air 60-90oC dengan detergen dan dikeringkan, tempatkan pada tempat khusus. Gunakan sarung tangan saat mencuci dan selalu cuci tangan sebelum dan setelah menggunakan sarung tangan,” tambahnya.

Dan, sarung tangan, masker dan bahan-bahan sisa lain selama perawatan harus dibuang ditempat sampah di dalam ruangan pasien yang kemudian ditutup rapat sebelum dibuang sebagai kotoran infeksius. Hindari kontak dengan barang-barang terkontaminasi lainnya seperti sikat gigi, alat makan-minum, handuk, pakaian dan sprei.

“Ketika petugas kesehatan datang kerumah, maka selalu perhatikan Alat Pelindung Diri (APD),” tegas Dr.Dyah.

Untuk itu, lanjut dr.Dyah meminta dukungan keluarga, saudara, teman, sahabat, dan lingkungan sekitar sangat penting dalam percepatan pemulihan anggota keluarga yang tertular COVID-19.

“Mari sama sama tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi, rajin olah raga dan istirahat yang cukup, sering cuci tangan, pakai masker, minum air putih 8 gelas sehari, tidak merokok dan bila deman dan sesak segera ke fasilitas kesehatan terdekat,” ungkap dr.Dyah lagi. (r/zki)



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

Ke Atas